Beasiswa Sastra III: Kesempatan Peneliti Dalami Wacana Kekuasaan ala Foucault


Bersama ini kami sampaikan informasi Tentang Beasiswa Sastra III: Kesempatan Peneliti Dalami Wacana Kekuasaan ala Foucault Sebagai berikut:

Warung Sastra bersama Penerbit Narasi dan Departemen Komunikasi Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menggelar Beasiswa Sastra untuk ketiga kalinya.

Program yang berlangsung selama dua hari, Kamis–Jumat (30–31/10), kali ini mengangkat tema riset Foucauldian, dengan menghadirkan Holy Rafika Dhona, dosen Departemen Komunikasi UII, sebagai pemateri utama.

Sebanyak 15 peserta dengan beragam latar belakang akademik mengikuti kelas yang digelar secara intensif. Dalam sesi pembuka, Holy menegaskan bahwa pendekatan riset Foucauldian masih jarang dilakukan secara tepat di Indonesia.

“Saya sering menemukan riset yang mengaku Foucauldian, tapi pendekatannya sering tidak sesuai,” ungkap penulis buku Subjek Sunda itu.

Baca Juga:   Beasiswa S1 S2 dan S3 Pemerintah Turki

Menurut Holy, pendekatan Foucauldian membutuhkan ketelitian tinggi dalam pengumpulan data dan pengarsipan. “Foucault itu menuntut peneliti jadi seperti arsiparis. Banyak yang enggan karena datanya sulit diakses,” katanya.

Analisis Non-Interpretif dan Struktur Kuasa

Holy menjelaskan bahwa riset Foucauldian menolak pendekatan interpretatif yang mencari makna tersembunyi (hidden meaning). Sebaliknya, metode ini menekankan pada analisis keberulangan dan ketakberulangan (discontinuity) dalam praktik wacana.

“Foucault melihat bagaimana repetisi dari waktu ke waktu membentuk struktur kuasa atau governmentality. Tapi, governmentality tidak selalu berarti pemerintah, melainkan bagaimana kekuasaan bekerja dalam kehidupan sosial,” terangnya.

Melalui diskusi dan praktik riset, peserta diajak memahami cara membaca relasi kuasa dalam teks dan konteks sosial—sesuatu yang dianggap penting di tengah maraknya kajian kritis modern.

Baca Juga:   Beasiswa Stanford University Full Program S2 dan S3 di Amerika, Deadline 6 Oktober 2021

Program Berkelanjutan untuk Literasi Akademik

Beasiswa Sastra III menjadi kelanjutan dari dua edisi sebelumnya, yaitu kelas menulis novel bersama Mahfud Ikhwan dan kelas menulis cerpen bersama Sasti Gotama. Pada edisi ketiga ini, Warung Sastra memperluas fokus dari dunia kreatif ke dunia riset akademik.

Pihak Penerbit Narasi sebagai mitra penyelenggara menyebut, program ini akan terus dilanjutkan untuk memperkuat ekosistem literasi dan penelitian di kalangan muda.
“Program ini bersifat berkelanjutan. Kami ingin beasiswa ini terus hadir agar semakin banyak penulis dan peneliti muda berkembang,” ujar perwakilan Narasi.

Holy berharap kegiatan semacam ini mampu menumbuhkan minat terhadap kajian Foucauldian di Indonesia. “Harapannya, pendekatan Foucauldian bisa lebih dikenal dan digunakan secara tepat oleh akademisi dan mahasiswa,” tutupnya.

Baca Juga:   Master Scholarships, School of Government and Public Policy, Indonesia

Demikian kami sampaikan informasi Beasiswa Sastra III: Kesempatan Peneliti Dalami Wacana Kekuasaan ala Foucault semoga bermanfaat.


Web Populer: Biaya | Info Kerja | Polling | Berita | Lowongan Kerja

Bikin Polling di PollingKita.com, Informasi Lowongan Kerja di www.InfoKerja.net, Informasi Biaya di www.Biaya.info