Bersama ini kami sampaikan informasi Artikel 7 ciri-ciri jika tulisan Essay kamu kurang menarik, Berikut ini:
Essay merupakan jenis karangan yang memuat opini pribadi serta membahas isu secara spesifik. Karangan essay juga memiliki struktur penulisan tersendiri yang membedakannya dengan tulisan jenis lain.
Biasanya orang menulis essay untuk berbagai keperluan seperti analisis masalah, kritikan terhadap sesuatu, mendaftar beasiswa dan sebagainya. Esai dinilai memiliki bobot yang tinggi diantara jenis tulisan lain. Hal ini disebabkan isi karangan essay yang mengandung opini pribadi, informasi, solusi dan fakta yang melengkapi tulisan tersebut. Tulisan essay harus bisa mempengaruhi pembaca, oleh sebab itu tulisan esai harus menarik.
Namun, masih banyak orang keliru dalam penulisan essay. Penasaran? Berikut tujuh ciri jika tulisan essay kamu kurang menarik.
1. Isi tulisan membahas isu-isu yang sudah terlewati
Karangan esai yang membahas isu-isu yang sudah terlewati terkadang tidak memiliki peminat untuk membacanya. Biasanya orang-orang atau pihak yang menilai karangan esai akan lebih melirik tulisan esai yang mengangkat isu yang sedang trending atau viral di kalangan masyarakat.
Sebenarnya poin ini merupakan hal sepele, tetapi memiliki pengaruh besar apakah esai kamu akan dilirik orang atau tidak dibaca sama sekali. Jadi, buatlah karangan esai yang mengangkat isu seputar kejadian yang sedang hangat dibicarakan.
2. Tulisan tidak sesuai struktur penulisan esai yang berlaku
Tulisan esai memiliki struktur dalam pembuatannya. Struktur umum penulisan esai adalah pembukaan, isi dan penutup. Pembukaan berisikan latar belakang tulisan yang kamu buat, jangan lupa untuk membuatnya menarik agar penilai esai melanjutkan membaca esai kamu. Bagian isi berisi pokok tulisan, kemudian diakhiri dengan penutup yang biasanya berisi kesimpulan atau solusi.
Jangan sampai tulisan esai yang kamu buat melewatkan salah satu struktur di atas. Jangan lupa juga untuk perhatikan penyusunan tulisan esai yang minta. Sesuaikanlah pengaturan kertas, font, margin, spasi dan sebagainya.
3. Tidak ada solusi atau kesimpulan dari tulisan esai yang kamu buat
Setiap karangan esai pada umumnya memiliki bagian kesimpulan dan solusi yang termuat dalam struktur penutup. Hal ini cukup penting agar karangan esai yang kamu buat lebih lengkap dan rapi.
Setiap isu yang kamu bahas dalam paragraf isi alangkah baiknya untuk menyertakan juga poin solusinya di akhir tulisan. Penambahan paragraf solusi dan kesimpulan ini akan meningkatkan kualitas esai yang kamu buat.
4. Tulisan sangat monoton dan tidak ada ciri khas atau pembeda dengan penulis lain
Karena tulisan esai ini memuat opini pribadi, buatlah opini tersebut sesuai fakta dan disampaikan dengan bahasa yang baik. Jangan lupa buatlah ciri khas atau pembeda dengan penulis lain.
Penilai esai akan segera melirik tulisan yang memiliki ciri khas tersendiri dari tulisan-tulisan yang masuk. Kamu bisa berkreasi dengan tulisan esai yang kamu buat seperti menambahkan paragraf ilustrasi di awal karangan, menambahkan kata-kata mutiara sebagai pembuka, membuat pertanyaan yang menarik penilai untuk membaca dan sebagainya. Dengan memiliki ciri khas, tulisan esai kamu akan lebih mudah dilirik penilai dan menambah nilai plus.
5. Isi tulisan bertele-tele dan panjang lebar
Jangan buat tulisan esai kamu panjang lebar dan bertele-tele. Tulislah dengan runut dan sesuai struktur penulisan esai yang berlaku. Akan lebih baik jika tulisan tersebut singkat tetapi padat dan jelas mengenai isi yang disampaikan.
Jangan terkecoh karena ingin tulisan kamu terlihat panjang, kamu mengorbankan poin penting ini sehingga tulisan kamu akan terkesan bertele-tele dan tidak berkualitas.
6. Tidak sesuai dengan tema dan tujuan penulisan esai
Poin ini juga sangat penting untuk kamu pahami. Jangan sampai tulisan esai yang kamu buat tidak sesuai yang diminta oleh pihak penilai atau pembaca tulisan kamu kelak.
Buatlah tulisan esai sesuai tema yang ditentukan. Jangan lupa sesuaikan karangan esai tersebut dengan selera penilai tetapi tetap menampilkan ciri khas dari tulisan kamu.
7. Tidak mencantumkan sumber data dan tidak memuat informasi yang konkret
Tulisan esai akan semakin berkualitas jika mencantumkan informasi dan data yang konkret. Sebaiknya kamu hindari pemakaian data atau informasi yang kurang jelas seperti tidak mencantumkan data kuantitatif atau hanya perkiraan belaka.
Jangan lupakan lampiran khusus untuk menulis sumber informasi dan data yang kamu dapatkan untuk keperluan tulisan esai itu. Lampiran tersebut bisa memperkuat esai kamu dibandingkan tidak mencantumkan sumbernya.
Demikian informasi yang dapat kami berikan, semoga bermanfaat.
Web Populer: Biaya | Info Kerja | Polling | Berita | Lowongan Kerja
Bikin Polling di PollingKita.com, Informasi Lowongan Kerja di www.InfoKerja.net, Informasi Biaya di www.Biaya.info